Minggu, 23 September 2012

(Ai - Love) #2




 Ai-Love 
Ada begitu banyak alasan yang terkadang membuat kita tak ingin jujur.
Ada begitu banyak alasan yang sesaat membuat kita hanya fokus pada sesuatu yang kita jalankan dengan penuh semangad dan energy diri.
Namun tak membutuhkan sedikit pun alasan untuk memahami penyebab sebuah cinta hadir.
 
Dia datang begitu saja tanpa saya minta.
Dia masuk tanpa permisi meski saya tak membukakan sajadah hati saya.
Dan dia melindas sisi-sisi keangkuhan diri saya tanpa banyak kata. Menakjubkan!!
Dia berhasil membuat saya mencintainya dan mengaguminya dari berbagai arah tanpa sanggup saya baca bagaimana etiologi dan pola patofisiologinya. 

“ Hari yang kulalui masih tetap penat dan padat seperti biasa...namun aku tak mengerti mengapa selalu ada segaris senyum untuk menghadapinya”

 大好きだ。
Bukan karena mencintai seseorang kita akan menderita.
Namun, ketika kita mengartikan cinta itu pada sisi kehadiran dan kebersamaan, maka itu lah penderitaan yang tercipta.

Aku telah memutuskan untuk mencintainya. Aku pun telah memutuskan untuk mengagumi sosoknya. Perlu waktu lama untukku belajar, bahwa cintaku juga harus bahagia.
Maka aku akan menciptakan atmosfir kebahagiaan itu seorang diri, tanpa membutuhkan kehadiran orang yang kucintai juga tanpa membutuhkan  balasan perasaan yang sama darinya.
Karena aku pun telah memutuskan...untuk mencintainya dalam diam.
Dan dalam diam itu akan kusampaikan secara perlahan, tiap-tiap gejolak yang kurasakan, melalui hempasan angin, kicauan burung, canda ilalang, , butiran debu, laju awan, butiran hujan, sapaan senja, kerlingan ufuk, dan sentuhan embun [semua akan kukisahkan padanya lewat semesta dengan segala kepasrahan...]

Aneh memang rasanya, ketika harus menulis untuk sesuatu yang tak pernah mampu kutuliskan, kulukiskan, juga kuteriakkan...
Namun catatan ini akan tetap kupersembahkan dalam diam...(seperti cintaku yang juga alpa akan suara..namun terus berpendar di tiap sudutnya)
teruntuk sahabat sahabatku yang juga tengah meredam letupan cintanya..sekali lagi..hanya dalam diam kawan

Tuhan, pendarkanlah selalu cintaku ini dalam diam...sesuai mau Mu


separador

0 comments:

Posting Komentar

thank you for reading, please leave a comment